Cyber attack merupakan tindak kejahatan yang dilakukan oleh para Cracker dengan tujuan untuk merusak jaringan atau sistem komputer. Selain menimbulkan berbagai kerusakan, cyber attack biasanya juga dilakukan untuk mencuri data penting yang tersimpan di dalam database cloud, merusak sistem, mengunci file, dan lain sebagainya. Biasanya setelah itu Cracker kemudian meminta semacam uang tebusan untuk mengembalikan sistem agar dapat bekerja seperti sedia kala.
Ada baiknya kalian dapat mengetahui apa saja jenis-jenis serangan siber atau cyber attack yang umum dan sering terjadi. Agar dapat berselancar di dunia maya dengan aman.

Malware
Malware merupakan virus yang dikirim ke dalam komputer atau sistem. Virus ini dapat menghilangkan dokumen penting yang tersimpan di dalam database atau bahkan dicuri, menyalin data sensitif, memblokir akses ke file, mengganggu operasi sistem, atau membuat sistem tidak dapat beroperasi. Ransomware, spyware, dan Trojan adalah contoh malware.
Ransomware
Cyber attack adalah bentuk kriminal yang terus berevolusi, dan ransomware adalah salah satu evolusi terbarunya. Pada praktiknya, hacker atau cracker menyusup ke sistem komputer kalian, biasanya melalui malware. Kemudian mereka mengenkripsi (mengunci) semua file Anda, terutama yang berkaitan dengan sistem dan data penting.
SQL Injection
SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL ini termasuk ke dalam bahasa pemrograman yang ditujukan untuk segala kebutuhan yang berkaitan dengan database.
Pemrograman SQL dengan sistem keamanan yang lemah atau penggunaan bahasa program yang kurang baik dapat menjadi sasaran empuk para pelaku cyber attack untuk melancarkan serangan SQL Injection. Hacker atau cracker dapat melakukan manipulasi database melalui serangan ini.
Backdoor Trojan
Seperti namanya, jenis cyber attack ini memanfaatkan celah backdoor (pintu belakang) yang hacker atau cracker buat dengan trojan. Lewat backdoor inilah penyerang mendapatkan akses ke sistem target. Bahkan pada sistem yang lemah, hacker memiliki akses penuh terhadap semua bagian sistem.
Phishing
Phising dilakukan dengan cara hacker atau cracker merekayasa pesan email secara sosial untuk menarik penerima agar membukanya. Penerima ditipu untuk mengunduh malware yang ada di dalam email dengan membuka file terlampir atau tautan yang disematkan.
Spoofing
Mirip dengan phishing, spoofing juga termasuk ke dalam tindak kejahatan cyber attack yang berkedok penipuan. Pelaku cyber attack akan melakukan penyamaran sebagai pihak berwenang atau pihak lainnya yang bergerak di bawah pemerintahan langsung, kemudian menjalankan aksinya untuk masuk ke dalam sistem.
Distributed Denial of Service (DDoS)
DDoS atau Distributed Denial of Service merupakan serangan cyber yang sering dialami oleh para pemilik website bisnis. Serangan ini mampu memperlambat kecepatan suatu website sehingga pengunjungnya akan langsung meninggalkan website tersebut.
Cara kerjanya cukup mudah. Website akan dikunjungi oleh banyak user palsu sehingga traffic-nya akan mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Ketika traffic suatu website terlalu tinggi bahkan melebihi kapasitas servernya, maka hal ini dapat menyebabkan kecepatan website lambat.